Halo. Apa kabar?
Ingin rasanya aku tahu bagaimana kabarmu. Ah, betapa aku
merindukanmu. Tak jarang aku memimpikanmu. Terkadang aku memikirkanmu.
Ingin rasanya bertanya, apa kabar? Tapi ini terlalu
basa-basi untuk seorang teman lama. Teman dekat di masa lalu, yang kini semakin
berjarak.
Aku ingin berbagi cerita. Membagi ceritaku, dan mendapat
bagian dari ceritamu. Aku ingin mendapat kabarmu bukan dari teman kita. Betapa
mengecewakannya saat aku tahu kabarmu dari teman kita. Seolah kita bukan teman
lagi. Kita masih berteman, bukan?
Jarak itu memang tak berarti. Tak punya arti sama sekali.
Kita dekat, namun rasanya jarak antara kita benar-benar jauh. Seolah aku di
bumi, galaksi bima sakti, dan kau di planet antah berantah, galaksi andromeda.
Halo, apa kabar?
Pertanyaan klise. Pertanyaan retoris. Pertanyaan yang tak
perlu dijawab.
Tapi aku benar-benar gila untuk mendengar kabarmu.
Bilakah aku bisa bilang padamu, “Halo! Apa kabar?”