14.12.11

Seratus Empat Belas Hari Sejak....


Aku tak berbohong, kan?

Aku berjanji, aku akan menulis puisi

Tentang malam yang dirundung awan merah

Tentang kita yang duduk di ayunan, di sebuah rumah tua


Malam ini, seratus empat belas hari sejak kita duduk di sana

Aku membuka kembali apa yang telah kutulis

Lama sekali sejak kita mengulang pertemuan awal kita di rumah itu, di malam itu

Aku ingat kita yang menyanyikan lagu dengan lirih

Dan aku yang terdiam saat kau melantunkan lagu barumu

Aku ingat kita yang mengulang semua kenangan delapan tahun lalu

“... waktu kita curi soal ujian dari....”

“...berantem lagi pas kita jadi panitia pameran seni rupa akhir tahun...”

“...nangkap basah dia mojok sama Pak Ram waktu kita balik ke sekolah sorenya...”

“...pertama kali waktu kawat giginya Elis nyangkut di net voli...”

Satu per satu, semuanya

Tentang kita, adalah pengecualiannya

Lalu aku ingat akan angin yang berembus kuat

Dan kita yang sungkan merapat


Dan kini, apa aku harus menunggu selama itu lagi hingga kita bisa duduk bersama?

Hanya untuk merasakan kehadiran satu sama lain


No comments:

Post a Comment