Aku tak berbohong, kan?
Aku berjanji, aku akan menulis puisi
Tentang malam yang dirundung awan merah
Tentang kita yang duduk di ayunan, di sebuah rumah tua
Malam ini, seratus empat belas hari sejak kita duduk di sana
Aku membuka kembali apa yang telah kutulis
Lama sekali sejak kita mengulang pertemuan awal kita di rumah itu, di malam itu
Aku ingat kita yang menyanyikan lagu dengan lirih
Dan aku yang terdiam saat kau melantunkan lagu barumu
Aku ingat kita yang mengulang semua kenangan delapan tahun lalu
“... waktu kita curi soal ujian dari....”
“...berantem lagi pas kita jadi panitia pameran seni rupa akhir tahun...”
“...nangkap basah dia mojok sama Pak Ram waktu kita balik ke sekolah sorenya...”
“...pertama kali waktu kawat giginya Elis nyangkut di net voli...”
Satu per satu, semuanya
Tentang kita, adalah pengecualiannya
Lalu aku ingat akan angin yang berembus kuat
Dan kita yang sungkan merapat
Dan kini, apa aku harus menunggu selama itu lagi hingga kita bisa duduk bersama?
Hanya untuk merasakan kehadiran satu sama lain
No comments:
Post a Comment